Taman Hiburan Teknologi Segera Meluncur di Indonesia
Friday, 2 May 2014
Add Comment
Belakangan, AR&co. berminat terjun keranah bisnis lain berupa taman hiburan (theme park).
"Mengapa taman hiburan? Soalnya, di negara-negara tetangga,theme parkini sedang berkembang. Di Singapura ada Universal Studio. Di Thailand, kami sendiri ikut andil dalam pengembangan taman hiburan di Pattaya, bekerjasama dengan Cartoon Network," ujar Managing Director AR&co., Peter Shearer, dalam sebuah jumpa pers di Jakarta.
Peter mengatakan pihaknya masih menentukan konsep taman hiburan yang bersangkutan. Rencananya, AR&co. akan membangun theme park dalam ruangan bertema teknologi dalam theme park itu, nantinya pengunjung bisa mencoba wahana-wahana augmented reality yang menjadi spesialisasi perusahaan ini.
Salah satu contoh yang diberikan Peter berupa photo booth dengan kemampuan mengenali wajah. Dengan teknologi augmented reality, pengunjung bisa mengedit bentuk wajahnya menggunakan grafis 3D yang digabungkan dengan tangkapan gambar dari dunia nyata.
AR&co. sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan pihak lain dari luar negeri untuk mewujudkan rencana taman hiburan tersebut. Proyek itu diharapkan bisa rampung dalam dua tahun ke depan.
"Untuk investasinya sendiri masih fleksibel. Nanti jika kami sudah menetapkan lahannya bisa dikalkulasi lagi," kata Peter.
"Awalnya hanya coba-coba. Ketika mencari inovasi untuk d, kami mengeksplorasi augmented reality," jelas Peter.
Ketika itu, AR&co yang masih beranggotakan empat orang mendapat kesempatan menangani proyek dua klien besar yang bergerak di bidang industri minuman kemasan dan telekomunikasi.
"Dari pengalaman menggarap proyek dua klien itu, potensi AR&co makin tergali," kata Peter.
Hingga kini, perusahaan tersebut telah menangani lebih dari 300 proyek augmented reality. Jumlah tenaga kerjanya pun bertambah menjadi 42 orang.
Peter mengaku pihaknya seringkali terlibat kerjasama dengan perusahaan-perusahaan hiburan besar asal luar negeri, termasuk Disney, Marvel, dan kini dengan Cartoon Network untuk pengembangan taman hiburan "Amazon" di Thailand.
Inovasi ini termasuk penerapan augmented reality dengan efek 4D, dan facial recognition.
Sebagai seorang pelaku industri augmented reality, Peter mengikuti perkembangan di bidang tersebut. Dia sendiri mengaku tertarik dengan masa depan teknologi yang disebutnya sudah semakin akrab dengan publik ini.
"Facebook dan Google kini mengusung jenis teknologi yang berseberangan. Facebook mengedepankan virtual reality lewat (headset VR) Oculus Rift yang baru diakuisisi, sementara Google mengembangkan augmented reality dengan Google Glass. Gabungan kedua teknologi ini disebut mixed reality. Menarik untuk diperhatikan perkembangannya ke depan seperti apa," pungkas Peter.
0 Response to "Taman Hiburan Teknologi Segera Meluncur di Indonesia"
Post a Comment