Beberapa Artikel Pendidikan Terkini


Kurikulum 2013Semua provinsi dan kabupaten / kota telah siap mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun ajaran mendatang. "Siap dari sisi ada keinginan untuk melaksanaan, dan siap dari segi pendanaan," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dalam konferensi pers setelah Penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013, di Pusbangtendik Depok, Selasa (12/02) kemarin.Dari segi pendanaan, sebagian kabupaten / kota akan memanfaatkan dana dana alokasi khusus (DAK) yang ditransfer dari Pemerintah Pusat. "Jadi bukan dari dana APBD yang lain, dan itu sudah siap semuanya," ujar Menteri Nuh menambahkan.
Guru-guru yang akan dilatih untuk melaksanakan kurikulum 2013, murupakan kunci untuk melaksanakan kurikulum 2013, kata Mendikbud. "Mereka itu kita asumsikan sebagai karcis masuk untuk melaksanakan kurikulum 2013," ujarnya. Setelah pelatihan yang berdurasi kurang lebih 60 jam, akan terus dilakukan pendampingan bagi guru-guru tersebut dalam melaksananakan proses belajar mengajar di kelas, sesuai kurikulum yang baru. "Jadi proses belajar dari guru tersebut akan terus berjalan, dan itu modal awal untuk melakukan perubahan," kata mantan Rektor ITS tersebut.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilakukan bertahap mengingat luasnya jangkauan sekolah, terutama SD yang sebarannya hingga tingkat desa. Pada tahun ajaran 2013/2014 mendatang baru 30 persen SD, di kelas I dan IV yang akan mendapatkan pembelajaran Kurikulum 2013. Sebanyak 44.609 SD akan mulai menerapkan kurikulum 2013 tahun ini.
Sedangkan pada tingkat SMP dan SMA sederajat, Kurikulum 2013 akan diajarkan pada seluruh sekolah, namun baru siswa kelas VII dan X yang akan menerima Kurikulum 2013. Sebanyak 36.434 SMP, 11.535 SMA, dan 9.875 SMK telah ditetapkan untuk mulai menggunakan kurikulum baru di tahun ajaran 2013/2014 mendatang.
 
Konsep Pendidikan Karakter
Sistem pendidikan di Indonesia secara umum masih dititikberatkan pada kecerdasan kognitif. Hal ini dapat dilihat dari orientasi sekolah sekolah yang ada masih disibukkan dengan ujian, mulai dari ujian mid, ujian akhir hingga ujian nasional. Ditambah latihan-latihan soal harian dan pekerjaan rumah untuk memecahkan pertanyaan di buku pelajaran yang biasanya tak relevan dengan kehidupan sehari hari para siswa.
 
Saatnya para pengambil kebijakan, para pendidik, orang tua dan masyarakat senantiasa memperkaya persepsi bahwa ukuran keberhasilan tak melulu dilihat dari prestasi angka angka. Hendaknya institusi sekolah menjadi tempat yang senantiasa menciptakan pengalaman pengalaman bagi siswa untuk membangun dan membentuk karakter unggul.
 
Pengertian Pendidikan Karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
 
Konsep Pendidikan Karakter
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
 
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
 
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development”. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
 
Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: “character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within”.
 
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
 
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
 
Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
 
Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.
 
Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal. Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka tentang pendekatan dan modus pendidikannya. Berhubungan dengan pendekatan, sebagian pakar menyarankan penggunaan pendekatan-pendekatan pendidikan moral yang dikembangkan di negara-negara barat, seperti: pendekatan perkembangan moral kognitif, pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian yang lain menyarankan penggunaan pendekatan tradisional, yakni melalui penanaman nilai-nilai sosial tertentu dalam diri peserta didik.
 
Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development) , Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development) yang secara diagramatik dapat digambarkan sebagai berikut.
 
Kofigurasi Karakter
Para pakar telah mengemukakan berbagai teori tentang pendidikan moral. Menurut Hersh, et. al. (1980), di antara berbagai teori yang berkembang, ada enam teori yang banyak digunakan; yaitu: pendekatan pengembangan rasional, pendekatan pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan pengembangan moral kognitif, dan pendekatan perilaku sosial. Berbeda dengan klasifikasi tersebut, Elias (1989) mengklasifikasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga, yakni: pendekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksiteoriyangberkembang menjadi tiga, yakni: pendekatan kognitif, pendekatan afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni: perilaku, kognisi, dan afeksi.
Ilmu Geografi
Sejak manusia Iahir di dunia, manusia sangat bergantung pada alam lingkungannya. Manusia membutuhkan alam untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena didorong kebutuhan hidupnya tersebut. manusia berusaha untuk memanfaatkan alam. Hal inilah menuntut manusia untuk mengenal alam sehingga lahirlah studi geografi.
 
Istilah geografi pertama kali dikemukakan oleh Eratothenes (176:194 sm). Kata geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo dan graphien.Geo berarti bumi dan graphien berarti sesuatu yangditulisdigambar, atau dijelaskan. Jadi Geografi berarti Ilmu pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan, menuliskan  tentang bumi.
Dalam geografi kita akan mempelajari segala sesuatu yang tampak di permukaan bumi, baik bentuk kehidupan, kenampakan permukaan bumi dengan segala gejala-gejalanya maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti benda-benda di luar angkasa, keadaan dan benda-benda di dalam bumi maupun di permukaan bumi. Oleh karena itu, definisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari bumi bagian dalam, permukaan bumi, dan atas (luar angkasa) secara keseluruhan yang berinteraksi dengan alam lingkungannva. Supaya pandangan tentang geografi itu lebih luas berikut ini beberapa pendapat para ahli geogarfi.
  • Drs. Bintarto
    , geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas kehidupan dan mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu,
  • Dr. I Made Sandy
    , geografi adalah ilmu yang burusaha menceritakankan dan memahami persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dalam ruang muka bumi.
  • Drs. Nathanael Daljoeni
    , geografi adalah uraian tentang bumi dengan segenap isinya yakni manusia ditambah dengan dunia hewan dan dunia tumbuh-tumbuhan.
  • Ullman (1954
    ), geografi adalah interaksi antar ruang.
  • Abler (1971)
    , geografi mengkaji struktur dan proses fenomena dan permasalahan dalam ruang. Berkaitan dengan itu geografi selalu berbicara dengan peta untuk mengkaji struktur keruangan suatu permasalahan..
  • hasil seminar dan lokakarya di Semarang tahun
     1988 geografi adalah ilmu yang rnempelajari persamaan dan perbedaan fenomena di geosfer dengan sudut pandang kewilayahan, kelingkungan dalam konteks keruangan.
  • Frank Debenham
    . Menurut Debenharn tugas para ahla geografl adalah sebagai berikut.
§  menafsirkan agihan atau persebaran gejala dan fakta fenomena geografi.
§  menemukan hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan fisik.
§  Menjelaskan interaksi antara manusia dan lingkungan,
        R. Hartshorne. Geografi bertujuan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel dari permukaan bumi.
        E. A. Ackerman. Geografi bertujuan rnengetahui pengertian tentang sistem yang berinteraksi secara cepat mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya di permukaan bumi
        P. Haggett. Geografi memberikan perhatian terutarma pada sistem ekologi dan sistem keruangan. Pada sistem ekologi berkaitan dengan manusia dan lingkungannya, sedangkan pada sistem keruangan berkaitan dengan hubungan antar wilayah.
        M Yeates. Geografi adalah suatu ilmu yang memperhatikan perkembangan rasional dari berbagai sifat yang beraneka ragam di pennukaan bumi.
        Strabo. Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu suatu tempat dan memperhatikan juga hubungan antara berbagai ternpat secara keseluruhan.
        Bintarto. Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis keadaan alam dan penduduk. serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari. unsur bumi dalam ruang dan waktu
Berdasarkan pengertian di atas berarti geografi memiliki dua aspek pokok, yaitu aspek fisik danaspek sosialAspek fisik berhubungan dengan gejala geosfer, yaitu pelapisan yang terdapat di atas permukaan bumi yang meliputi fenomena litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer. dan antroposfer.
Prinsip Dasar Geografi
Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelaskan, menguraikan, pengkajian, dan analisis berbagai fenomena geografi dalam ruang yang terjadi setiap hari. Sehingga ketika kita mengkaji fenomena dalam ruang maka ke 4 prinsip inii yang selalu menjiwainya. Prinsip-prinsip tersebut yaitu
  • Prinsip persebaran,
     yaitu menjelaskan  bahwa geiala atau fenomena geografi yang terjadi di geosfer tersebar di permukaan bumi dan persebarannya tidak merata. Gejala geografi yang tersebar ini dapat berupa gejala fisik maupun gejala sosial. Gejala gejala fisik yang terjadi misalnya gejala perubahan-perubahan unsur cuaca di atmosfer, gempa bumi di litosfer, arus laut di hidrosfer dan lai-lain. Serta dapat pula sebaran gejala sosial yang terjadi oleh karena adanya aktivitas dan interaksi manusia, misalnya: kepadatan penduduk, aktivitas ekonomi, pertanian dll
  • Prinsip interelasi
    , yaitu adanya hubungan saling terkait antara fenomena satu dengan fenomena lain yang terjadi dalam ruang. Fenomena yang saling terkait ini dapat berupa fenomena fisik dan fenomena sosial
Contoh Interelasi Fenomena fisik dengan fenomena fisik = Gempa yang terjadi di dasar laut akan berinterelasi terjadinya Tsunami Interelasi fenomena fisik dengan fenomena sosial = banjir akan mengakibatkan aktivitas penduduk menjadi terganggu



  • Prinsip deskripsi.
  •  Bahwa fenomeena yang salingterkait yang terjadi di dalam ruang ini perlu dideskripsikan atau dijelaskan. Untuk menjelaskan fenomena yangterjadi dapat di deskripsikan dengan tabel, gambar, peta, grafik, diagram, bagan dll.
    Contoh Persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan menggunakan peta. Siklus air yang terjadi di geosfer akan lebih mudah dipahami jika dideskripsikan dengan gambar
  • Contoh
  •  Persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan menggunakan peta. Siklus air yang terjadi di geosfer akan lebih mudah dipahami jika dideskripsikan dengan gambar
  • Prinsip korologi.
  •  yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh. Lebih jelasnya bahwa berdasarkan analisis terhadap fenomena yang terjadi di geosfer dengan dasar 3 prinsip utama yaitu persebaran, interelasi dan deskripsi maka suatu wilayah mempunyai karakteristik dan corak tertentu menggunakan gambar
 
 
Berdasarkan pengertian geografi yang telah di jelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian. yaitu sebagai berikut
 
Geografi Fisik
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer. litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
 
Geograli Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya , dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia,
 
Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial.
 
Ketiga aspek tersebut dinamakan geosfer sebagai objek kajian geografi. Geosfer terdiri dari beberapa bagian yaitu: Litosfer, Hidrosfer,Atmoefer, Biosfer, dan Antroposfer yang kesemuanya saling berinteraksi dan saling terkait membentuk suatu sistem
Pada gambar di atas menunjukan bahwa Geosfer terdiri dari 5 bagian penting yang saling terkait dan berhubungan membentuk suatu sistem. karena ini merupakan suatu sistem yang saling terkait, maka jika ada ketidakseimbangan dari salah satu bagian, maka akan berpengaruh terhadap bagian lain atau menimbulkan gejala geosfer yang baru.
contoh : jika pada bagian Antroposfer aktivitas manusia mengekploitasi hutan secara besar-besaran dengan membuka hutan untuk pemukiman, kawasan industri, perkotaan, pertanian dll. maka kondisi ekosistem di biosfer akan terganggu, luas hutan berkurang, populasi flora dan fauna berkurang. dengan berkurangnya vegetasi maka proses pembentukan O2 dan penyerapan CO2 berkurang, sehingga akan berpengaruh terhadap kondisi Atmosfer. atmosfer yang fungsinya sebagai filter (menyerap, memantulkan, membiaskan, meneruskan) sinar matahari akan berubah. dan seterusnya .
Jika Bumi dilihat dari teori lingkungan hidup, maka permukaan bumi dapat dikelompokan menjadi 3 lingkungan yaitu:
Phisical Environment. Yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang yang berupa benda atau materi yang tidak hidup. Misalnya tanah, udara, air, bulan dll
Biological Environment. Yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang berupa mahluk hidup yang di dalamnya terdiri dari flora, fauna, manusia
Social Environment, yaitu segala aktivitas manusia atau tindakan manusia yang terbentuk karena adanya interaksi antar manusia, interaksi dengan flora fauna, dan interaksi dengan lingkungan fisik.
Jika dilihat dari ruang lingkup di atas jelaslah bahwa geografi merupakan ilmu yang sangat komplek yang harus didukung berbagai displin ilmu. Secara umum geografi dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu: geografi fisik dan geografi manusia
 
Geografi termasuk ilmu tua yang sudah berkembang dari jaman sebelum masehi. Sehingga dalam perkembangaanya mengalami spesifikasi yang melahirkan cabang-cabang ilmu lain. Oleh karena itu mempelajarai geografi berarti harus memahami ilmu-ilmu lain sebagai penunjangnya. Ilmu-ilmu tersebut yaitu:
Geologi yaitu ilmu yang memepelajari sejarah, komposisi, struktur bumi dan perkembangannya  secara keseluruhan
Geofisika yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat bumi dengan metode teknik fisika, seperti rambatan getaran gempa, gravitasi, medan magnet
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari keadaan atau kondisi atmosfer, misalnya perubahan unsur-unsur cuaca (angin, kelembaban udara, awan, hujan dll)
Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda yang ada di dalam jagat raya, seperti matahari, planet, bintang dll
Biogeografi yaitu mempelajari tentang mahluk hidup (flora dan fauna) dengan sudut pandang keruangannya yaitu sebaran kaitannya dengan iklim dan cuaca yang mendukung.
Geomorfologi mempelajari sejarah perkembangan bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
Hidrologi mempelajari tentang air (sebarannya: danau, tanah, udara, laut, sungai, rawa dll) dan siklusnya
Oseanografi mempelajari kelautan berkiatan dengan kadar garam, pergerakan arus, morfologi, biota, pasangsurut dan lain-lain
Antropogeografi mempelajari tentang sebaran, suku, ras dilihat dari kontek geografinya
Geografi Regional mempelajari sutau wilayah atau kawasan tertentu dipermukaan bumi misalnya Geografi Asia Tenggara, Geografi Timur Tengah dll
Geografi politik yaitu mempelajari politik dari sudut pandang geografinya, seperti bentuk daratan, posisi, luas, lokasi dibandingkan dengan negara-negara lain
Geografi Sosial yaitu mempelajari manusia dalam kontek interaksinya dengan yang lain
Geografi Ekonomi yaitu mempelajari sebaran sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi untuk menunjang kehidupan manusia
 
 
Konsep Dasar Geografi
Studi geografi pada dasarnya adalah mempelajari gejala-gejala geogafi yan terjadi dalam geosfer. Dalam geosfer sendiri terdapat manusia yang sebenarnya adalah objek dalam antroposfer. Berikut ini adalah konsep-konsep geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah geografi:
§  Lokasi
§  Jarak
§  Keterjangkauan
§  Pola
§  Morfologi
§  Aglomerasi
§  Nilai kegunaan
Nilai Kegunaan  
Suatu barang dan wilayah memiliki nilai yang sangat relatif. Suatu barang akan memiliki nilai kegunaan yang berbeda jika berada pada wilayah yang beda. Setiap wilayah mempunyai nilai yang berbeda jika berada pada ruang yang beda.
Contoh:
Perahu merupakan sarana transportasi yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, tapi akan memiliki nilai yang berbeda jika perahu tersebut berada di taman sebuah hotel atau restoran seafood yang sangat mewah.
Lahan 500m2 di kawasan Menteng akan memiliki nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan lahan 500m2 di Wamena.
 
  • Prinsip deskripsi.
     Bahwa fenomeena yang salingterkait yang terjadi di dalam ruang ini perlu dideskripsikan atau dijelaskan. Untuk menjelaskan fenomena yangterjadi dapat di deskripsikan dengan tabel, gambar, peta, grafik, diagram, bagan dll.
    Contoh Persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan menggunakan peta. Siklus air yang terjadi di geosfer akan lebih mudah dipahami jika dideskripsikan dengan gambar
    Contoh Persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan menggunakan peta. Siklus air yang terjadi di geosfer akan lebih mudah dipahami jika dideskripsikan dengan gambar
  • Contoh
     Persebaran penduduk dapat dideskripsikan dengan menggunakan peta. Siklus air yang terjadi di geosfer akan lebih mudah dipahami jika dideskripsikan dengan gambar
  • Prinsip korologi.
     yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara menyeluruh. Lebih jelasnya bahwa berdasarkan analisis terhadap fenomena yang terjadi di geosfer dengan dasar 3 prinsip utama yaitu persebaran, interelasi dan deskripsi maka suatu wilayah mempunyai karakteristik dan corak tertentu menggunakan gambar
 
 
Berdasarkan pengertian geografi yang telah di jelaskan sebelumnya menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian. yaitu sebagai berikut
 
Geografi Fisik
Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia seperti gejala-gejala alam di geosfer yang meliputi atmosfer. litosfer, hidrosfer, dan biosfer, Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi serta tentang proses-proses fisik yang terjadi darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
 
Geograli Sosial
Aspek lingkungan sosial meliputi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai mahluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lainnya, aktivitas ekonomi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya , dan budayanya yang mencerminkan perkembangan kemampuan manusia berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia,
 
Geografi Regional
Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik maupun sosial.
 
Ketiga aspek tersebut dinamakan geosfer sebagai objek kajian geografi. Geosfer terdiri dari beberapa bagian yaitu: Litosfer, Hidrosfer,Atmoefer, Biosfer, dan Antroposfer yang kesemuanya saling berinteraksi dan saling terkait membentuk suatu sistem
Pada gambar di atas menunjukan bahwa Geosfer terdiri dari 5 bagian penting yang saling terkait dan berhubungan membentuk suatu sistem. karena ini merupakan suatu sistem yang saling terkait, maka jika ada ketidakseimbangan dari salah satu bagian, maka akan berpengaruh terhadap bagian lain atau menimbulkan gejala geosfer yang baru.
contoh : jika pada bagian Antroposfer aktivitas manusia mengekploitasi hutan secara besar-besaran dengan membuka hutan untuk pemukiman, kawasan industri, perkotaan, pertanian dll. maka kondisi ekosistem di biosfer akan terganggu, luas hutan berkurang, populasi flora dan fauna berkurang. dengan berkurangnya vegetasi maka proses pembentukan O2 dan penyerapan CO2 berkurang, sehingga akan berpengaruh terhadap kondisi Atmosfer. atmosfer yang fungsinya sebagai filter (menyerap, memantulkan, membiaskan, meneruskan) sinar matahari akan berubah. dan seterusnya .
Jika Bumi dilihat dari teori lingkungan hidup, maka permukaan bumi dapat dikelompokan menjadi 3 lingkungan yaitu:
Phisical Environment. Yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang yang berupa benda atau materi yang tidak hidup. Misalnya tanah, udara, air, bulan dll
Biological Environment. Yaitu segala sesuatu yang ada dalam ruang berupa mahluk hidup yang di dalamnya terdiri dari flora, fauna, manusia
Social Environment, yaitu segala aktivitas manusia atau tindakan manusia yang terbentuk karena adanya interaksi antar manusia, interaksi dengan flora fauna, dan interaksi dengan lingkungan fisik.
Jika dilihat dari ruang lingkup di atas jelaslah bahwa geografi merupakan ilmu yang sangat komplek yang harus didukung berbagai displin ilmu. Secara umum geografi dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu: geografi fisik dan geografi manusia
 
Geografi termasuk ilmu tua yang sudah berkembang dari jaman sebelum masehi. Sehingga dalam perkembangaanya mengalami spesifikasi yang melahirkan cabang-cabang ilmu lain. Oleh karena itu mempelajarai geografi berarti harus memahami ilmu-ilmu lain sebagai penunjangnya. Ilmu-ilmu tersebut yaitu:
Geologi yaitu ilmu yang memepelajari sejarah, komposisi, struktur bumi dan perkembangannya  secara keseluruhan
Geofisika yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat bumi dengan metode teknik fisika, seperti rambatan getaran gempa, gravitasi, medan magnet
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari keadaan atau kondisi atmosfer, misalnya perubahan unsur-unsur cuaca (angin, kelembaban udara, awan, hujan dll)
Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda yang ada di dalam jagat raya, seperti matahari, planet, bintang dll
Biogeografi yaitu mempelajari tentang mahluk hidup (flora dan fauna) dengan sudut pandang keruangannya yaitu sebaran kaitannya dengan iklim dan cuaca yang mendukung.
Geomorfologi mempelajari sejarah perkembangan bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.
Hidrologi mempelajari tentang air (sebarannya: danau, tanah, udara, laut, sungai, rawa dll) dan siklusnya
Oseanografi mempelajari kelautan berkiatan dengan kadar garam, pergerakan arus, morfologi, biota, pasangsurut dan lain-lain
Antropogeografi mempelajari tentang sebaran, suku, ras dilihat dari kontek geografinya
Geografi Regional mempelajari sutau wilayah atau kawasan tertentu dipermukaan bumi misalnya Geografi Asia Tenggara, Geografi Timur Tengah dll
Geografi politik yaitu mempelajari politik dari sudut pandang geografinya, seperti bentuk daratan, posisi, luas, lokasi dibandingkan dengan negara-negara lain
Geografi Sosial yaitu mempelajari manusia dalam kontek interaksinya dengan yang lain
Geografi Ekonomi yaitu mempelajari sebaran sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi untuk menunjang kehidupan manusia
 
 
Konsep Dasar Geografi
Studi geografi pada dasarnya adalah mempelajari gejala-gejala geogafi yan terjadi dalam geosfer. Dalam geosfer sendiri terdapat manusia yang sebenarnya adalah objek dalam antroposfer. Berikut ini adalah konsep-konsep geografi yang dapat digunakan untuk menganalisis masalah geografi:
§  Lokasi
§  Jarak
§  Keterjangkauan
§  Pola
§  Morfologi
§  Aglomerasi
§  Nilai kegunaan
Nilai Kegunaan  
Suatu barang dan wilayah memiliki nilai yang sangat relatif. Suatu barang akan memiliki nilai kegunaan yang berbeda jika berada pada wilayah yang beda. Setiap wilayah mempunyai nilai yang berbeda jika berada pada ruang yang beda.
Contoh:
Perahu merupakan sarana transportasi yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan, tapi akan memiliki nilai yang berbeda jika perahu tersebut berada di taman sebuah hotel atau restoran seafood yang sangat mewah.
Lahan 500m2 di kawasan Menteng akan memiliki nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan lahan 500m2 di Wamena.
 
Ruang Lingkup

Dalam implementasi kurikulum 2013, pendampingan kepada guru akan terus menerus dilakukan, karena pendampingan tersebut akan sangat berperan dalam keberhasilan pelaksanaan kurikulum baru. Pendampingan guru antara lain dilakukan oleh lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP), dan perguruan tinggi ujar mantan Menkominfo tersebut.

Related Posts

0 Response to "Beberapa Artikel Pendidikan Terkini"

Post a Comment

Translate

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Matikan AdBlock / Kill Adblock

Supaya blog Ninja Akatsuki tetap berjalan, silahkan matikan AdBlock atau masukkan blog ini ke dalam whitelist.
Terima kasih.